Friday, March 9, 2012

SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG PALING BANYAK MANFAATNYA BAGI ORANG LAIN

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Begitulah islam dalam memandang manusia terbaik di dunia ini.

Ada sebuah kisah dimana ada 2 orang pemuda yang hendak mengisi waktunya untuk berlibur menuju sebuah lembah yang konon katanya memiliki pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun belum banyak orang yang mampu menjejakkan kakinya disana dikarenakan rute perjalanannya teramat sulit dan tidak banyak yang tau akan tempat tersebut.

Mereka pun akhirnya bersiap-siap untuk berangkat setelah semua perbekalan yang dibutuhkan untuk menemani perjalanan mereka siap untuk dibawa. Ternyata
untuk bisa sampai disana mereka harus melewati hutan belantara yang masih lebat dan jarang terjamah oleh tangan-tangan manusia. Kini mereka dihadapkan pada jalan yang buntu dimana mereka tidak mendapatkan jalan yang bisa langsung menuju lembah tersebut. Namun dikarenakan tekad mereka sudah bulat dan banyangan keindahan akan lembah tersebut sudah menghiasi benak mereka. Mereka pun terus berjalan dengan menerobos semak-semak dan belukar bahkan duri-duri yang menghadang di depan mereka. Saking semangatnya, si pemuda yang pertama terus berjalan di depan dan dengan langkah yang cepat dia terus menerobos lebatnya semak-semak tanpa mempedulikan duri-duri yang melukai dirinya, karena pikirnya hanya satu, ingin cepat sampai di lembah dan menikmati keindahannya. Akhirnya si pemuda yang pertama pun sampai di tempat yang ditujunya dan dia pun takjub dengan keindahan yang ada di lembah tersebut. Namun dia tersadar ternyata tubuhnya banyak sekali mengeluarkan darah akibat duri-duri dan semak-semak yang melukainya saat di perjalanan tadi. Dan yang lebih mengagetkannya lagi adalah bahwa temannya yang berangkat bersama-sama dia tidak berada di tempat tersebut.

Ternyata, si pemuda yang kedua ini tengah disibukkan oleh lebatnya hutan sehingga harus rela tertinggal dari si pemuda yang pertama. Meskipun dia memiliki semangat yang sama dengan si pemuda yang pertama tadi, tapi dia masih mau memikirkan orang lain. Akhinya selama dalam perjalanan menuju lembah, dia sempatkan untuk memotong, membersihkan semak-semak dan belukar-belukar serta membuang duri-duri yang menghalanginya dengan tujuan agar kelak jika ada orang yang ingin mengunjungi lembah tersebut, mereka tidak akan kesulitan untuk mencari jalan dan bersusah payah menyusuri semak belukar yang lebat serta berduri tersebut.

Si pemuda yang kedua pun akhinya sampai juga di lembah tujuan. Dan dia mendapatkan temannya sedang terbaring kesakitan karena luka yang disebabkan oleh duri-duri dan semak belukar yang dia abaikan saat perjalanan tadi. Ternyata luka yang diderita temannya ini tidak serta merta sembuh dalam sekejap, dia harus bersabar menunggu kesembuhannya sampai berhari-hari. Maksud hati ingin berlibur sambil menikmati keindahan, justru malah si pemuda pertama ini harus menahan kesakitan sehingga tidak dapat minikmati keindahan lembah tersebut. Tapi bagi si pemuda yang kedua, meskipun dia datang terlambat, dia bisa mendapatkan apa yang menjadi tujuannya berada di lembah tersebut. sekaligus dia merasa bahagia, karena membayangkan, kelak apabila ada yang ingin mengunjungi lembah tersebut, mereka bisa menggunakan jalan yang sudah dia buat selama perjalanan tadi.

Beberapa hari kemudian, lembah tersebut sudahlah tidak asing lagi dikarenan banyak orang-orang berdatangan untuk mengunjungnya. Namun kali ini orang-orang tersebut bisa sampai di lembah dengan lebih cepat dan aman karena berkat jalan yang dibuat oleh si pemuda yang kedua tadi.

Sahabatku, dari cerita di atas, kita bisa mengambil pelajaran yang sangat inspiratif, dimana kebahagiaan itu akan lebih bermakna jika kita tidak egois dan mau berbagi serta peduli terhadap orang lain. Semoga kita bisa belajar dari si pemuda yang kedua tadi dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment