Wednesday, June 13, 2012

SURAT DARI ALLAH


Saat kau bangun pagi hari,
AKU memandangmu dan berharap engkau
akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata
meminta pendapatKU atau bersyukur kepada-KU
atas sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu hari ini atau kemarin...

Tetapi AKU melihat engkau
begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti
dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk..........

Tuesday, June 12, 2012

SELALU ADA HIKMAH DIBALIK MUSIBAH


Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Sebuah kapal penumpang karam di lautan dan hanya satu orang pria yang bisa selamat dan terdampar di pulau kosong. Pria tersebut berdo'a kepada Tuhan supaya berkenan menyelamatkannya. Setiap hari ia memandang ke laut dan berteriak minta tolong, tetapi sayangnya tak ada satu pun kapal yang terlihat dan menghampiri. Kemudia dia mulai mendirikan sebuah gubuk kecil untuk berlindung dari panas, hujan dan binantang buas.

Akan tetapi, suatu hari setelah pulang dari mengumpulkan makanan, ia melihat gubuknya terbakar habis akibat tersambar api unggun. Semua barangnya habis dilahap api, asap akibat gubuk yang terbakar itu membumbung tinggi ke langit. Dalam keadaan sangat sedih, marah, dan ketakutan yang hebat, pria iu berteriak kepada Tuhan, “Mengapa ini terjadi? Mengapa Kau lakukan ini padaku?”

Monday, June 11, 2012

MENUNGGU KSATRIA PEMETIK APEL YANG DINANTIKAN


Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam. Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi… kenapa aku tidak dipetik orang?

Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?